MeTime (1)


MeTime

By: KOPIIE

Hey Girls! Boys!.. Aku Alice Velleyane, Panggil aja Alice atau Vell. Aku pernah menyesal karna melakukan MeTime ku, Di baca ya Girls and Boys!

          Di sekolah (Gurunya belum dateng, jadi belum dimulai) “Lutaq! Ngapain kamuu..” tegurku, pada Lutaq. Nama aslinya Lita, tapi, anak-anak suka memanggil nama gaulnya, Lutaq, dia sahabatku yang sejati. “Ah kamu,Lice..Ngagetin! Kamu gak lihat? Aku lagi makan sarapan!” sahut Lutaq, sebal. Aku semakin jadi-jadi. “Sarapan, kok, di sekolah! Aowkwk…” cibirku, memanas-manasinya. “Yeeh..Kau tau itu! Ngapain nanya! Huh…Sabar..Sabar…”ujar Lutaq, menahan amarah. “Iyaa..Iyaa.. Kamu galak banget sih, sama sahabat sendiri!” Aku agak tersinggung. “Ehm..Iya..Maafkan aku! Aku janji tidak akan begitu….” Sesal Lutaq, dia sepertinya merasakan hati sahabatnya :D.. “Iya gapapa, aku ke kelas ya,Taq!” Aku tersenyum dan ke kelas. “Alice Vell! Apa kabar?” sapa Yoshika, anak blasteran jepang yang ramah. “Hmm..Hai Shika! Aku baik-baik saja, gimana kabarmu?” Aku balik bertanya. “Sehat,” sahutnya, tersenyum. “Vell!” tiba-tiba, Hayya menghampiri. “Hai Hayya,”

“Vellya, dengarkan aku! Kau tau tidak? Lutaq udah punya sahabat baru…Tuh, Amel,”

“Terus kenapa, Hayya?”

“Vellya! Kamu kenapa tidak heran?”

“Kenapa aku harus heran! Aku malah senang dia bersahabat dengan Amel,”

“Hei! Sadar! Amel itu sinis lho..”

“Hayya, kamu gak boleh gitu.. Aku gak pernah milih-milih sahabat..”

Hayya menjadi jengkel dan menjauh dariku. Aku mengabaikannya.  Tiba-tiba, Lutaq ke kelas, aku mendekatinya. “Hai Taq! Sudah selesai ya, makan sarapannya?” ucapku, tersenyum. “Ya, maaf,nih, ya Lice.. Aku duduk sama Amel..” tukas Lutaq, pelan. “Oh, baiklah,” aku mempersilahkan. 

Akhirnya, karna aku tak ada teman sebangku, aku duduk di samping Yoshika. “Hai Alice Vell, Kenapa kamu duduk dekatku? Kenapa dengan Lutaq?” tanya Yoshika, heran. “Yoshika.. Lutaq duduk dengan Amel, sedangkan aku tak punya sebangku.. Makanya aku duduk dengamu,,,”jelasku. “Hmm? ‘tak’ itu apa?” tanya Yoshika, lugu. Maklum, dia mengerti bahasa Indonesia hanya 50%  di mengerti olehnya. “Hehe.. ‘Tak’ itu sama saja dengan ‘Tidak’, Yoshika,” Aku mengejanya. Dia mengerti. “Ohh..Oke..Makasih sudah kasih tahu… Jadi, kamu tidak ada teman sebangku?”tebaknya, memikir-mikir. “Betul! 2 jempol untukmu..Jadi, aku boleh duduk di sebelahmu,kan?” izinku, pada Yoshika. “Tentu boleh, Alice Vell ^^,” Yoshika tersenyum manis. Aku pun duduk disampingnya. Bu Guru pun datang, pelajaran berlangsung..

KRIIINGG..

          “Lutaq! Lutaq! Ayo PulBar!”

“Maaf Alice, aku sama Amel, besok aku sama kamu deh,”

“Oh..Ok..Ok..”

Lutaq kenapa? Kok dia jadi seperti itu? Lita…Hiks,Hiks,Hiks, batinku. Aku pulang sendirian.

 

BERSAMBUNG !